Seperti yang telah kalian ketahui bahwa saya mendapatkan gelar PhD dari penelitian tentang otak.
Namun sebenarnya saya belum pernah menggunakan MRI untuk menscan otak saya sendiri.
Hingga pada akhirnya kemarin malam, saya merasakan sakit yang luar biasa di area occipital dan memutuskan untuk pergi ke emergency room.
Namun ternyata, yang namanya emergency room (ER)yang beroperasi di weekend di Jepang, tidak tersedia di seluruh rumah sakit.
Sayangnya rumah sakit yang tersedia emergency room berlokasi cukup jauh. Salah satu perawat yang saya hubungi menyatakan bahwa bila masuk ER kemungkinan obat yang akan diberikan adalah sejenis pain killer. Selain itu juga diperlukan biaya tambahan untuk administrasi di luar ambulance sebesar 7700 yen. Sehingga saya mengurungkan niat saya untuk pergi ke ER.
Pagi ini, sebelum ke kantor saya memutuskan untuk pergi ke rumah sakit syaraf di dekat rumah (kawasan perumahan saya memang ciamik, segala fasilitas kesehatan ada. Ya.. kalau siang hari ya). Melalui proses tanya jawab oleh dokter, dibutuhkan untuk dilakukan scanning otak saya dengan menggunakan MRI (Magnetic Resonance Imaging).
Proses MRI dilakukan selama 20 menit, kepala saya dimasukkan ke alat persis di foto yang di bawah, telinga saya disumpal dengan earbud. Pemasangan earbud tersebut tujuannya adalah untuk mengurangi polusi suara yang dihasilkan dalam proses MRI. Baru pertama kali saya mengetahui bahwa proses MRI tidak senyaman itu, dan semakin mengerti bahwa penggunaan EEG ataupun NIRS bakal lebih nyaman dari pada alat MRI ini.

Setelah selesai di MRI, dokterpun mendiskusikan hasil pemindaian otak saya dengan saya. Kemudian mendiagnosis bahwa saya dalam kondisi sangat sehat. Tidak ada benda asing di otak saya. Namun, dokter tidak bisa memberikan hipotesis apa yang menyebabkan saya sakit kepala, sehingga walaupun dinyatakan sehat, saya dikasih obat buat jaga-jaga.
Biaya yang dikeluarkan cukup terjangkau, karena saya menggunakan asuransi kesehatan (Social Health Insurance) yang menyebabkan biaya pengobatan dipotong hingga 70% sehingga yang saya bayarkan hanya 30% nya saja. Sehingga untuk proses diagnosis seperti MRI, saya hanya membayar sekitar 6780yen dan untuk obat saya hanya membayar sekitar 470 yen.

Leave a comment