Catatan PhD #45 Pengangguran

Memasuki episode ke-45 dalam catatan PhD ini. Selain waktu yang telah berganti, gelar sayapun berganti. Mungkin ambisi saya untuk mengantungi gelar PhD di usia 27 tahun tak tergapai, tapi setidaknya saya menyelesaikan apa yang telah saya mulai. Bulan Februari tahun 2020 di hari ke-13, selesailah sudah saya menjalankan program doktoral 5 tahun tersebut. Saya yang datang ke Jepang pada musim gugur di tahun 2013 akhirnya bisa mengakhiri perjalanan penuh liku ini.

Screenshot 2020-03-07 at 14.42.29
Ucapan Terimakasih

Saya menyadari bahwa gelar doktor adalah gelar sakral yang ga semua orang sanggup untuk mengantunginya. Terlebih lagi saya menjadi doktor pertama dalam bidang doktor SLS (Systems Life sciences) di Indonesia. Tapi dengan adanya gelar doktor ini bukan serta merta menjadikan saya orang yang punya kerjaan. Resmi setelah sidang, saya menjadi pengagguran kere yang laptopnya rusak (sudah saya sebutkan diepisode sebelumnya).

carikerja
Berhubung laptop rusak, yaudah semuanya pake hape

Saya sebenarnya tidak  pernah berpikir untuk banting stir ke dunia industri. Sejak umur 3 tahun, saya terus belajar dan masuk sekolah. Namun usia 28 tahun adalah waktu saya untuk mencari petualangan baru di dunia industri. Tapi berhubung saya mempunyai gelar PhD dan tidak punya pengalaman kerja, perusahaan apa yang mau menerima saya?

Nantikan cerita lanjutannya di Catatan PhD ini dan Podcast saya

Spotify: dillabersuara

atau

Leave a comment