Akhir – akhir ini saya memutuskan untuk resmi menjadi morning person. Di mana pada umumnya para pelajar di Jepang terbangun jam 8 pagi lalu berdatangan ke lab di atas jam 10 pagi, maka saya menjadi juru kunci lab. Saya datang pukul 8 pagi, setelah memasak bento dan beraktifitas di kamar sejak jam 6 pagi. Ternyata memang hal ini berdampak positif pada hidup saya. Pikiran saya menjadi lebih segar, dan tidak se-emosional biasanya.
Saya pun bertekad untuk menjalani hidup seperti orang biasa pada umumnya. Yaitu dengan menghabiskan weekend di rumah. Namun ternyata hal tersebut tak bisa saya lakukan. Saya hanya mampu bertahan di rumah sampai jam 11 siang. Sisanya saya merasakan kejenuhan yang luar biasa. Maka dari itu, meskipun taifun sedang melanda kota Fukuoka, saya memutuskan untuk tetap berangkat ke lab. yap.. siapa sangka aktifitas rutin selama 5 tahun ini membuat saya kecanduan.

Ya dari pada bertahan di kamar, nyatanya bagi saya menghirup udara lab lebih menenangkan. Di sini saya dapat mengaktifkan imajinasi-imajinasi saya mengenai tahap-tahap yang harus saya tempuh untuk mendapatkan gelar PhD serta probabilitas kemungkinan selesainya. Bahkan saat ini rasanya tontonan film, lagu, jalan-jalan tidak se refreshing daripada saya duduk manis di lab membaca serangkaian jurnal. Mungkin ini dikarenakan saya sedang dalam kondisi penasaran mode : on.
Ya begitulah mahasiswa PhD…
Leave a comment