Bangsat! otak gw merekah!
Ucap gw ke diri sendiri. Ya mungkin kalian bisa liat betapa campur-campurnya bahasa yang gw pake selama menulis catatan PhD ini. Kadang aku, kadang saya, kadang gw. tergantung suasana hati lah. Yang jelas sekarang otak gw merekah. Kali ini bukan jerawat yang merekah. Tapi otak gw. Selama proses isolasi diri ini, ada hal yang jadi rutinistas gw biar otak gw tetap dingin.

Walaupun berantakan, tapi setiap moment ini bener-bener meningkatkan semangat gw untuk meraih goal gw. PhD. Selama proses isolasi diri ini, ada banyak informasi baru yang masuk ke dalam otak gw. Dan semakin ke sini gw semakin sadar bahwa sensei gw memang jenius. Apa yang gw pikir rumit dan sulit selama ini, memang lah sebenarnya hal yang gampang. Pengetahuan gw aja yang sebelumnya belum sampe. Seperti yang kalian ketahui, atau yang belum kalian ketahui, bahwa gw ini meneliti sinyal tubuh dengan sistem hybrid. Dimana dalam segala proses 80%nya di design gw sendiri termasuk pemogramannya. Cuma di dunia yang semakin maju ini ada satu bagian yang ternyata gak perlu gw koding sendiri. Dan gw bahagia dengan itu. Muahaha
- Ngopi, ngopi, udah ngopi belum

Bukan kopi aja sih, tepatnya kafein dan ketekin. Gw semakin mengkonsumsi kopi dan teh. Tujuannya apa? ya biar tetep waras.
2. Berendam

Dan ketika gw udah kepanasan banget dalam mikir, maka gw memutuskan untuk relaks sejenak di bath-up. Melonggarkan saraf-saraf yang kekencengan. Karena kalau suatu kerjaan dipaksain, apalagi membutuhkan otak untuk berpikir, maka hasilnya gak akan bagus. Selain itu ada hal lain yang gw lakuin untuk boost up semua bagian tubuh gw….. apa itu? Sauna
3. Sauna

Kalian gak salah baca, memang di kamar gw ada fasilitas sauna nya. Dan buat kalian yang gak tau apa manfaat sauna, silahkan googling ja dah.
Doain segera lahir karya baru gw ya. sebelum otak gw meledak (sekarang baru merekah).
See you!
Leave a comment