11 Agustus 2016 merupakan hari gunung di Jepang (biasa disebut sebagai yama no hi). Di sisi lain, sebagai mahasiswa pascasarjana, saya sedang dihadapi masa pembuatan jurnal ilmiah. Dengan jarak tempuh kurang lebih 5 menit dari rumah saya, maka liburan itu saya isi dengan rencana ke Lab. Hanya saja hari yang sangat panas dan perut yang kekenyangan membuat saya memutuskan untuk recharge energi untuk cuci mata liat -liat dokter ganteng minum kopi. Di rumah sakit kampus saya, suasananya sangat nyaman. Hingga kalau suntuk nge-lab, saya suka jalan-jalan liat -liat pasien dan dokter sekaligus minum kopi di sana. Sebut saja toko kopi hits yang ada di sana adalah settle’s Best Coffee,, Kopi ini emang kopi turunannya starbucks, tapi pangsa pasarnya adalah pekerja. Bagi kamu penggemar drama amerika Grey’s Anatomy, pasti kamu tahu kopi ini.

Setelah sok-sokan clingak clinguk menu kopi, ujung-ujungnya tetap saja saya mentok di Kopi latte.. Nah berhubung sebagai pelajar asing yang kadang lupa jati diri bahwa dia orang asing, saya suka lupa bahwa penampilan saya berbeda dengan penampilan orang sekitar saya. Jelas lah saya keliatan banget sebagai orang asing.. ada Jilbab yang nyangkut di kepala. Saya hanya senyum-senyum saja mendengar percakapan nenek-nenek Jepang tentang bule yang sedang mereka liat itu a.k.a saya.
Saat sedang asik – asiknya menikmati surga dunia, teman saya menanyakan saya sedang ada dimana. Mengetahui saya sedang berasik mahsyuk di kedai kopi. Teman saya mengajak saya untuk mendatangi kedai kopi di area Nakasu, Fukuoka.
Sambil membaca profil kedai kopi tersebut, saya cukup terkesima. Karena harga kopi di kedai rekomendasi teman saya lebih murah daripada kedai kopi yang sedang saya tongkrongi itu. Singkat cerita, saya setujui ajakan teman saya

Lokasi kedai kopi ini berada di kawasan Hakata River Rain Fukuoka.
Sst sebenarnya selain karena harganya, saat mengetahui bahwa si pemilik kedai kopi ini adalah juara dunia percik kopi saya langsung semangat untuk mendatangi kedai ini.

Naoki Goto adalah Pemenang dunia dalam bidang peracikan kopi. Selain ganteng, bapak ini sangat ramah kepada pelanggannya… Sayang banget, si bapak udah nikah..
Jadi pengen punya partner jago bikin kopi plus ramah..
wkwkkk
sudah menghayalnya
nah ini dia menu kopi yang mereka tawarkan di kedai ini :


Saya sebagai penikmat kopi tentu saja sangat senang bisa nongkrong di cafe yang terkesan berkelas dan didatangi oleh pecinta kopi. Hal ini jelas terlihat dengan cara pengunjung yang tingkah lakunya saya perhatkan. Sebelum meminum kopi, mereka mencium aroma kopi tersebut, kemudian kopi dikecap rasanya, lalu barulah mulai menikmati kopinya…
ya mirip-mirip kaya kita mencicipi rasa wine.

awalnya saya bingung, kenapa diatas meja kayu perlu ditambahkan alas lagi. Ternyata supaya penyajian kopinya lebih indah dipandang mata..

Menikmati kopi di kedai tersebut, membawa saya ke kenangan lama, ke sebuah negara tempat pecinta kopi a.k.a Italia.

Jadi bernostalgia sendiri…

Sampai jumpa ditulisan selanjutnya
Leave a comment