PhD's Notes

Kalau ada salah satu gunung dalam list kunjungan gunung-gunung di Provinsi Fukuoka  pada tahun 2015, maka raizan adalah gunung yang masuk list namun tak kunjung didatangi. Bagaimana tidak, setelah partner pendakian saya kembali ke Indonesia dan menikah, saya kehilangan partner mendaki. Selain itu kepindahan saya ke area Hakata juga menjadi penyebab kenapa pada tahun 2016, intensitas saya melakukan pendakian gunung ataupun petualangan dengan menggunakan sepeda, tidak seintes tahun-tahun sebelumnya.

Tapi akhirnya setelah kembali dari Indonesia, team pendakian Fujisan Agustus 2016, mengusulkan untuk melakukan Exercise pendakian ke Gunung Raizan.. yay! dan akhirnya dimulailah petualangan kami.

Petualangan kali ini dipimpin oleh Hada Wanadari. Kami menempuh jalur “advance”

Hasilnya, 30 menit pertama, saya  dilla the explorer megap-megap!

Jalurnya menanjak… terus terusan… lelah hati dedek bang..

Wajah-wajah mulai lelah credit foto : Febby

Di puncak gunung, kami mendirikan tenda (dari hammock) dan merebus Indomie.. slurrp.. surga dunia ditengah teriknya panas matahari.

Setelah beristirahat, kami akhirnya menuruni gunung dengan jalur yang berbeda. Bila jalur pendakian dirasakan sangat

menanjak dan jantung mau copot, nah ketika menurun kami menghadapi tajamnya semak belukar. seru deh…

 

humhum segitu dulu deh..  Sampai jumpa dipetualangan berikutnya