Akhir-akhir ini, saya sering melihat meme gambar sekumpulan orang memegang sumpit yang diarahkan ke mangkok berbentuk pulau – pulau Indonesia. Dari awal saya melihat photo tersebut, aura “offensive” sudah terasa. Nah itulah saya suka menonaktifkan facebook dan hanya mengaktifkannya pada hari Jumat-Minggu. Karena ada amanah radio yang harus saya Jalankan.
Di Jepang, saya selalu membanggakan bahwa Indonesia adalah negeri yang amat luas. Tak hanya pulaunya yang mencapai 17,000 an, namun jumlah bahasa, budaya, etnik serta ragam agamanya amat saya umbarkan. Ingat suatu pertanyaan dari seorang adik di Indonesia? Kenapa harus cinta Indonesia?
Ibarat bertanya, kenapa harus mencintai Ibu dan bapak kita?
Tapi apasih Indonesia itu? kenapa sampai ada beberapa gagasan ngeri, yang menyatakan bahwa nama Indonesia itu membawa sial dan baiknya diganti menjadi nama Nusantara. Karena menurut pusaka jaman dahulu, nama ini mengandung makna baik.
Balik lagi kepermasalahan foto yang saya katakan “offensive” tersebut.

Apa yang salah? Bila menurut kalian hal ini emanglah nyata, maka saya ingin bertanya.. sudah seberapa Indonesiakah kalian?
Saya sudah terbiasa harus menceritakan berkali kali bahwa Indonesia , pernah melabuhkan ibu kotanya di Kota Bukit tinggi, Sumatra barat. Bahwa Indonesia punya sosok perempuan yang bernama Rahma El Yunussiyah, yang berjuang tidak hanya atas nama surat-suratan di atas kertas. Namun secara langsung menjadi pemimpin perang , Pendiri pesantren, Pendakwah agama Islam. yang tak jarang jawaban yang didapat setelahnya adalah “Apa? aku baru dengar..”
Pun mungkin sudah biasa bila harus berkata , untuk apa mencap mereka “china”, “sipit”,” curang” bila sebenarnya merunut pada sejarah, kebanyakan kita juga warga pendatang. Nenek moyang kita berasal dari Provinsi Yunnan yang terletak di negeri tirai bambu tersebut.
Saya berkomentar bahwa foto sebelumnya itu mengandung Makna negatif, “offensive” ketik jari ini.
Yang kemudian dibalas oleh junior saya, “Uni tau apa tentang Indonesia saat ini”
Tersenyum membacanya.. ya dia benar.. saya tidak tau seperti apa Indonesia saat ini dimata orang Indonesia yang sedang ada di Indonesia sendiri..
Namun, izinkan saya memberi opini yang berusaha saya ambil dari pengolahan lobus frontal dan lobus temporal saya ini.
Indonesia, 250 juta warganya, 6 agama resminya, 250 rupa bahasanya, dengan berbagai macam misteri peninggalannya. Baik dari jaman pra sejarah, hinggga saat ini.. Mulai dari kerjaan Hindu, Buddha, Islam, hingga zaman yang katanya demokrasi ini.
Kapan mau move on nya? kalau salah satu etnis lebih maju, malah terus terusan di jelek-jelekan..
masih kah tercetus:
ah dasar cina, licik
dasar padang pelit
dasar jawa muka dua
Jadi, apa sih Indonesia itu
etnis minangkabau, sunda, jawa, bugis itu saja?
Sesempit itu pola pikir kita, baiknya ambil kaca. menghadap ke tembok.. merenung dan berpikir..
begitu kata guru kesenian saya waktu SMP
Bangun negeri bukan dengan menyalahkan orang lain yang lebih berhasil. Tapi berkaca pada diri, apa yang sudah dilakukan. Kenapa mereka lebih maju?
Salam sayang dari
Uni-uni di Fukuoka

Leave a comment