memang patah hati yang paling sakit adalah ketika seorang abang , saudara satu-satunya menikah.
tapi hidup terus berjalan
tangisan tiada henti selama 7 hari di setiap malam semenjak h-2 abang akan menikah sampai h+5 akan menjadi penutup semua ketololan dan kecemburuan seorang adik.
kabur dari rumah, menyakiti diri, beraktifitas tanpa ampun
akan menjadi kenangan saja lagi
ketika aku, sebagai anak yang paling nakal dalam keluarga, patah hati.
kesibukanlah yang menjadi obat.
ketika aku si tukang protes patah hati.. kegelapan kemarin cukup batas situ saja.. cukup menjadi mahasiswa bodoh di kelas
cukup menjadi anak cengeng..
karena ketika jati diri sebagai mahasiswa ceria hilang terbawa angin jakarta,
tak ada keuntungan sama sekali yang didapat
waktu terus berlalu, mimpi sudah semakin dekat..
saatnya beralih seperti biasa
“simpan sedihmu, pendam yang dalam jalani hidup seperti kemarin.. sebelum hatimu, menemukan aku, sebelum mentari.. dikalahkan malam.. dikalahkan malam”#JIKUSTIK
PERANG SUDAH USAI
Leave a comment