kita telah dipisahkan oleh prinsip
kita berbeda dalam semua
kecuali dalam satu..
bagaimanapun jahatnya dirimu
bagaimanapun jahatnya diriku
dulu kita pernah berbagi..
walau kini kita menjaga jarak
bagaimanapun kau pernah jadi sahabatku wahai ukhti..
tadi kau berkata
“aku ingin menangis jika melihatmu”
ya.. aku keras..
namun aku bukanlah orang yang pandai mengemukakan perasaanku…
sungguh
aku pun sedih kita begini..
ku katakan padamu
“seorang pria yang mencintaimu adalah pria yang menjunjung tinggi dirimu dan menjaga dirimu..tapi kalau itu keputusanmu untuk berbagi hati padanya sebelum waktunya..itupun sudah keputusanmu.. kita sudah dewasa”
dan kau pun mengangguk..
lalu kita berjabat tangan dan pergi menuju urasan masing-masing
bagaimanapun ,,
aku tetap tak bisa membiarkanmu terus berbelok kawanku..
sungguh aku menyesal telah pergi saat kau menikuk ke jalan yang lain,,
dan aku tau..
tikungan itupun terbentuk
karena pelarianmu..
hah kawan.. ku tak tau harus mulai darimana..
Leave a comment